Saat akhir tahun ini tentu saja peredaran dari uang palsu kian merajalela. Jika hal ini sampai terjadi tentu saja anda sedang dalam bahaya. Para penjual dan juga dealer harus melakukan sesuatu dan lebih jeli jika menghadapi customer mereka karena bisa saja uang yang digunakan oleh pelanggan tersebut adalah uang palsu. Jika menggunakan uang palsu maka anda pun yang akan dirugikan nantinya. Tanggapan mengenai adanya uang palsu tersebut langsung dikomentari oleh Bank Indonesia.
Direktur Bank Indonesia, Lambok Antonius mengatakan bahwa peredaran uang palsu nyatanya telah terjadi di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Salah satu tempat yang menjadi target sang pelaku adalah kota besar dan juga wilayah pedalaman. Dengan maraknya uang palsu yang beredar saat ini tentu saja anda harus lebih berhati-hati lagi dalam melakukan transaksi dengan orang lain. Bisa saja uang yang anda gunakan tersebut adalah uang yang tidak jelas kemana asalnya. Ada baiknya juga jika anda memiliki alat deteksi uang palsu untuk mencegah masalah yang satu ini mulai dari awal. Pasalnya, uang palsu yang anda dapatkan tersebut tentu saja akan merugikan anda. Bagaimana mungkin anda akan membuat diri anda menjadi rugi dengan uang palsu tersebut.
Anggota Kepolisian juga mengatakan bahwa mereka akan melakukan sesuatu guna menangani modus dari peredaran uang palsu tersebut. Salah satu langkah yang akan dilakukan oleh Pihak Kepolisian adalah dengan melakukan penyelidikan ke beberapa tempat yang disinyalir berpotensi untuk beredarnya uang palsu tersebut.”Jelas-jelas hal ini sangat merugikan masyarakat. Pada kenyataanya masyarakat banyak yang was-was dengan adanya uang palsu ini,” ungkap salah satu tim Penyelidik kasus tersebut. Dari data per bulan Agustus kemarin, ternyata penyebaran uang palsu ini sudah banyak beredar di beberapa wilayah yang ada di Indonesia dengan nominal mata uang mulai dari 50 ribu hingga 100 ribu. Tentu saja uang palsu tersebut juga akan sangat merugikan sekali apabila digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Sebelumnya beberapa wilayah yang ada di pulau jawa juga tersedia di Jawa Barat. Uang palsu tersebut jika dinominalkan berjumlah lebih dari Rp.500 triliun dan hal tersebut tentu saja adalah sesuatu yang sangat miris terjadi saat ini. Ditambah lagi, terjadinya penyebaran uang palsu tersebut adalah pada saat lebaran, dimana seharusnya umat islam melakukan melakukan ibadah yang suci dengan bersilaturahmi satu sama lain. Namun hal tersebut malah dikotori dengan adanya peredaran uang palsu yang justru sangat meresahkan sekali bagi masyarakat saat ini. Beredarnya uang palsu tentu saja akan membuat banyak pedagang rugi, tentunya masalah ini harus dituntut dengan tuntas agar tak makin terjadi secara berlarut-larut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar